Wednesday 23 December 2015

Pindah

Hidup adalah perpindahan.

Saya cukup sadar ketika menulis kalimat pertama di postingan kali ini, hidup adalah perpindahan. Karena memang yang saya rasakan adalah, hidup ini adalah perpindahan dari satu peristiwa ke peristiwa lain, satu tempat ke tempat lain, satu masalah ke masalah lain, sampai dari satu pelajaran ke pelajaran lain, pelajaran tentang kehidupan.

Sebagai contoh, hampir sepuluh tahun lebih saya merantau sejak SMA, kuliah, bahkan sekarang sudah bekerja. Sudah berapa kali saya berpindah tempat tinggal, dari kamar kos satu ke kamar lainnya. Nggak mudah untuk cepat beradaptasi di kamar baru, teman baru, lingkungan baru, suasana baru. Pun demikian halnya ketika kita harus pergi meninggalkan semua itu, berpindah ke tempat yang baru. Mungkin memang benar apa yang orang bilang, pindah kosan itu gampang, yang susah adalah memindahkan kenangan yang sudah tertanan. Setidaknya itu yang saya rasakan.

Tempat baru - teman baru - lingkungan baru - suasana baru - pindah - tempat baru - teman baru - lingkungan baru - suasana baru, kadang siklus itu yang saya rasakan. Menjalani siklus hidup seperti ini mengajarkan saya untuk sebisa mungkin menikmati peristiwa di dalamnya, entah itu sedih atau bahagia. Karena saya yakin, hal-hal seperti ini justru akan saya rindukan di tempat baru ketika siklus kehidupan sudah mengharuskan saya untuk pindah. Kemudian merasakan sedih dan bahagia di tempat yang baru, suasana yang baru, mungkin juga dengan orang yang baru.

Entah kapan perpindahan ini akan berakhir, saya hanya berbaik sangka mungkin ini adalah cara Tuhan untuk mengajarkan kita bahwa sebenarnya kita diciptakan untuk pindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain. Kandungan - dunia - kematian - akhirat, bukankah itu semua adalah perpindahan?

Kalo benar hidup itu perpindahan, lantas apa yang sudah kita persiapkan untuk tempat baru kita nanti?